4 Peninggalan Sumpah Pemuda
by : Divisi Majalah Media Siswa
Apa jadinya jika peristiwa Sumpah Pemuda tidak terjadi? Kemungkinan besar Indonesia masih dikuasai oleh negara asing karena belum ada persatuan dan kesatuan dalam berjuang melawan penjajah. Semua organisasi yang bersifat kedaerahan tidak akan bersatu sehingga kemerdekaan sulit tercapai.
Oleh karena itu, kita harus menghargai para tokoh pejuang bangsa. Salah satu upaya yang dapat kita lakukan adalah dengan memperingati dan mengenang jasa-jasa mereka. Menurut wikipedia.com, sejak 1959, tanggal 28 Oktober ditetapkan sebagai Hari Sumpah Pemuda, yaitu hari nasional yang bukan hari libur yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia melalui Keppres No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959 untuk memperingati peristiwa Sumpah Pemuda.
Sumpah Pemuda lahir lewat Kongres Pemuda II di Gedung Kramat 106 yang saat ini menjadi Museum Sumpah Pemuda. Museum yang dikelola oleh kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia ini memiliki koleksi foto dan benda-benda bersejarah dalam pergerakan Nasional. Yuk, kita simak apa saja saksi bisu peristiwa Sumpah Pemuda!
- Biola W. R. Supratman
92 Tahun yang lalu, W.R. Soepratman untuk pertama kalinya mengumandangkan lagu Indonesia Raya dengan iringan biola di depan peserta Kongres Pemuda Kedua di Gedung Kramat Jati 106 Jakarta yang kini dikenal sebagai Museum Sumpah Pemuda. Saat ini, biola yang terbuat dari kayu jati dari Belanda, kayu maple dari Italia, dan kayu eboni dari Afrika Selatan tersebut disimpan dan menjadi ikon Museum Sumpah Pemuda. - Bendera INPO
INPO (Indonesische Nationale Padvinderij Organisatie, Organisasi Pandu Nasional Indonesia) adalah gabungan dari dua organisasi kepanduan, yaitu Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) dan Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO). INPO memiliki bendera berukuran 84 cm x 120 cm berwarna merah dan putih yang kini menjadi salah satu koleksi di Museum Sumpah Pemuda. - Koran terbitan 1929
Pada satu bendel koran Sin Po yang berisi lima belas edisi terdapat syair lagu berjudul "Indonesia", yang sekarang dikenal sebagai lagu kebangsaan "Indonesia Raya" karya W.R. Soepratman. Selain itu, koran berbahasa Melayu ini juga ikut mempelopori penggunaan kata "Indonesia" untuk menggantikan "Hindia Belanda" sejak peristiwa Sumpah Pemuda 92 tahun yang lalu. Baru-baru ini, koran tersebut ditemukan dan disimpan di Museum Sumpah Pemuda. - Patung tokoh-tokoh
Ada beberapa patung tokoh-tokoh yang berjasa pada peristiwa Sumpah Pemuda, di antaranya ada patung W.R. Soepratman, tokoh yang untuk pertama kalinya memperdengarkan lagu Indonesia Raya dengan iringan biolanya. Selain itu, juga terdapat patung Mohammad Tabrani sebagai salah satu pelopor Bahasa Indonesia dan patung Prof. Mr. Soenario yang merupakan salah satu tokoh sentral Sumpah Pemuda. Patung Muhammad Yamin, salah satu tokoh bangsa yang merumuskan Sumpah pemuda, juga terpajang bersama beberapa tokoh lainnya.
Nah, itu dia empat koleksi dari Museum Sumpah Pemuda. Bagaimana? Apakah kamu tertarik untuk menaruhnya di daftar tempat wisata yang akan kamu kunjungi?